twitter
rss

In Coming Soon..!!

Memonitoring Lancarnya Proses Rehab Bangunan Sekolah, yang merupakan Sekolah Dasar pertama di Kecamatan Peureulak dan tempat dimana seorang Alumni siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Peureulak bersekolah yaitu Bapak Wakil Bupati





Menjadi langkah yang membawa sebuah keberkahan pengorbanan dan perjuangan seluruh siswa membawa hasil yang gemilang di sebuah ajang pada perayaan HARI ULANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Kantor Kecamatan Peureulak mengadakan Perlombaan Pawai Karnaval Pakaian adat.
Juara III tingkat SD diraih Oleh SD Negeri 2 Peureulak.




Meraih Juara III di tingkat Provinsi, itu sudah pencapaian dan usaha yang maksimal.

Joan Syah Nasution & M Sultan Al Azis





Sekola Dasa Negeri 2 Peureulak, awalnya seorang guru mencoba untuk melatih siswa dibidang Seni Siswa yaitu FLS2N yang di selenggarakan setiap tahunnya, setelah mendapat penolakan dari banyak guru untuk mengajarkan sebuah drama tanpa suara PANTOMIME yang diminta oleh kepala sekolah.
Berbagai alasan yang diberikan oleh beberapa guru yang akhirnya terlemparlah sebuah pertanyaan dari Kepala Sekolah yang menanyakan kepada saya untuk melatih anak didik agar mampu memperagakan gaya Pantomime.
Dengan rada bingung saya hanya menjawab in sa Allah saya akan mencobanya. Saya berusaha menyeleksi siswa yang mampu untuk mempelajari gerakan dasar Pantomime, namun saat latihan berlangsung disela-sela pembelajaran, saya dikejutkan oleh sebuah musibah "meninggalnya salah satu kelurga saya" dan kegiatan latihan Pantomime pun sempat tertunda selama seminggu yang menyisakan waktu selama 3 hari untuk menyelesaikan pelatihan drama tanpa suara tersebut. Ini menjadi suatu desakkan keadaan yang membawa rasa optimis saya agar mampu tampil diperlombaan nantinya, hal ini di karenakan sebuah pertanyaan oleh Kepala Sekolah yang sempat menanyakan "apakah dengan waktu yang singkat itu kita bisa menampilkan penampilan anak ? Dengan sedikit percaya diri saya mengatakan "kita akan mencobanya bu" mungkin beliau takut jikalau penampilan anak tidak bagus dan banyak adegan yang lupa dapat menyebabkan sekolah dan pelatihnya malu, namun saya merasa keinginan dan semangat anak dapat merubahnya saya tidak tega membatalkan sebuah harapan yang kecil dari dalam diri anak, dan ia tidak mampu membantah jika Kepala Sekolah membantalkan penampilannya, namun perlu seorang guru untuk meyakinkan pemimpinnya memperjuangkan sebuah harapan kecilnya.
Hari Perlombaan tingkat UPT telah dimulai segala persiapan mulai dari pakaian yang disiapkan oleh ibu bendahara dengan kerja sama oleh wali muridnya, sampai make up dukungan dari seorang guru yang biasa memake up siswa tarian, dan sebuah lagu iringan gerakkan yang saya edit sendiri.
Ini merupakan sebuah anugerah dan semangat, harapan kecil dua orang siswa berprestasi menjadi impian terwujud yaitu Muhammad Zulfa Al Aziz dan Joansyah NST meraih juara pertama dalam ajang lomba FLS2N Tingkat UPTD Peureulak yang di selenggarakan oleh Kepala UPT Dinas Pendidikan Peureulak yaitu Bapak M. Nur, M.Pd.
Mulai saat itu kepercayaan Kepala Sekolah kpada perjuangan anak dan pelatih menjadi sebuah hadiah manis untuk kami melanjutkan perlombaan ditingkat Kabupaten sebuah harapan dan persaingan yang kami bayangkan berat menjadi sebuah tantangan dalam latihan mereka, dengan menampilkan tema baru agar harapan tersebut dapat terwujud.
Dengan limpahan anugerah Allah SWT Perlombaan FLS2N tingkat Kabupaten Juara pertama telah diraih oleh peserta dari SD Negeri 2 Peureulak yaitu Muhammad Zulfa Al Aziz dan Joansyah NST.
Kami bersyukur dengan meraih juara pertama di Kabupaten kami akan melanjutkan ke tingkat Provinsi di minggu mendatang.
Semoga ini menjadi langkah yang Diridhai-Nya, Amin Yarabbal ‘alamin.

Sudah terasa lama sekali admin tidak melihat blog dan membuat ataupun menyampaikan informasi,,,
Sudah menjadi sebuah kebiasaan setiap awal tahun admin selalu dipenuhi oleh kesibukan yg menyita waktu, mungkin ini merupakan suatu hal kurangnya para pekerja yg bisa membawa kemajuan bagi sekolah.
Apakah sekolah di daerah pedalaman ataupun terpencil merasa bahwa setiap pendidikan dibedakan oleh tingkatan pemahaman siswanya ? Atau juga karena pendidiknya merasa  demikian sehingga ia menjadi enggan mengajar dengan maksimal.
Namun itu hanya sebuah persepsi yg menganggap begini dan begitu, yang menjadi hal pokok penting  adalah kita sebagai pendidik dan abdi negara haruslah siap mendidik secara maksimal tidak membedakan suatu daerah dimanapun kita di tempatkan.
Mungkin yang menjadi suatu hal yang patut kita maklumi adalah fasilitas pendidikan yang kurang memadai dari pada daerah kota.